
Serunya Mendengarkan Cerita tentang Puasa di RA Sakinah Kebayoran
Jun 13
3 min read
0
0
0

Menanamkan nilai-nilai kebaikan sejak dini merupakan salah satu fondasi penting dalam dunia pendidikan. RA Sakinah Kebayoran, sebagai salah satu unit pendidikan di bawah naungan YAPI, senantiasa berkomitmen untuk menyelaraskan pembelajaran dengan nilai-nilai keagamaan, terutama di momen penuh berkah seperti bulan Ramadan.
Pada tanggal 5 Maret 2025, suasana hangat dan ceria memenuhi ruang kelas RA Sakinah YAPI. Para murid mengikuti kegiatan mendengarkan cerita tentang puasa, sebuah program spesial yang dirancang untuk mengenalkan makna ibadah puasa sejak usia dini. Dengan pendekatan yang ringan dan menyenangkan, cerita-cerita yang disampaikan mampu menggugah rasa ingin tahu serta menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap nilai-nilai kebaikan yang terkandung dalam ibadah puasa.
Cerita Puasa, dan Pendidikan Bernilai bagi Murid RA Sakinah
Dalam kegiatan mendengarkan cerita ini, para murid diajak menyelami makna puasa bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai sarana untuk melatih diri menjadi pribadi yang lebih baik. Mereka belajar bahwa puasa bukan semata menahan lapar dan haus, melainkan juga menahan amarah, belajar bersabar, serta melatih kepekaan terhadap orang lain yang kurang beruntung.
Cerita-cerita yang disampaikan dirancang agar mudah dipahami oleh anak usia dini, dilengkapi dengan tokoh-tokoh imajinatif yang mampu menarik perhatian. Dengan metode bercerita interaktif, guru-guru mampu menghidupkan suasana kelas sehingga para murid bisa terlibat aktif, bertanya, atau bahkan menanggapi kisah yang didengar.
Menanamkan Nilai-Nilai Kebaikan Sejak Dini

Ada banyak nilai yang ditanamkan melalui kegiatan bercerita tentang puasa ini. Di antaranya adalah:
Nilai Sabar Anak-anak belajar bahwa saat berpuasa, kita harus menahan diri dari hal-hal yang kurang baik, serta tetap berbuat baik meskipun sedang merasa lapar atau haus.
Nilai Berbagi Melalui kisah-kisah sederhana, para murid diperkenalkan pada konsep berbagi makanan dengan teman atau tetangga yang membutuhkan. Hal ini diharapkan dapat memupuk kepekaan sosial sejak dini.
Nilai Syukur Kisah-kisah yang disampaikan juga mengajak anak-anak untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, termasuk makanan, minuman, dan kasih sayang keluarga.
Nilai Kebersamaan Kegiatan bercerita yang dilakukan secara berkelompok melatih anak untuk mendengarkan, menunggu giliran berbicara, dan menghargai pendapat orang lain.
Membangun Kecintaan terhadap Ibadah

Selain menyampaikan cerita-cerita menarik, guru-guru di RA Sakinah Kebayoran juga memberikan contoh sederhana bagaimana puasa dijalankan. Dengan penjelasan yang sesuai usia perkembangan murid, mereka diperkenalkan dengan kegiatan sahur, menahan lapar, berbuka puasa, dan amalan-amalan baik lainnya selama Ramadan.
Murid juga diajak untuk berdoa bersama, menyanyikan lagu bertema Ramadan, hingga melakukan kegiatan interaktif yang membuat suasana semakin hidup. Semua rangkaian kegiatan ini bertujuan agar murid merasa senang dan memiliki kecintaan terhadap ibadah.
Dukungan dari Para Orang Tua
Kegiatan seperti ini tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan penuh dari orang tua. Oleh karena itu, RA Sakinah Kebayoran juga selalu berupaya menjalin komunikasi yang baik dengan para orang tua, menyampaikan pentingnya mendampingi anak dalam mengenal dan menjalankan ibadah sejak dini, termasuk dengan memperkuat kebiasaan mendengar cerita bernilai edukatif di rumah.
Melalui sinergi antara sekolah dan keluarga, diharapkan apa yang telah dipelajari oleh murid di sekolah dapat terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menjadi Generasi yang Cinta Kebaikan
RA Sakinah Kebayoran percaya bahwa proses pendidikan karakter harus dimulai sejak dini. Melalui metode sederhana seperti mendengarkan cerita, anak-anak dapat memahami konsep abstrak menjadi lebih nyata dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh guru, tim pendamping, dan orang tua murid yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini. Semoga langkah kecil ini menjadi bagian dari perjalanan besar dalam membentuk generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan mencintai kebaikan.
Mari kita terus menanamkan nilai-nilai positif kepada anak-anak, agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas dalam berperilaku dan berakhlak.